REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi yang dikenal kerap menghadirkan lagu-lagu bernuansa kritik sosial, Bona Paputungan, kembali hadir dengan karya terbaru. Tidak tanggung-tanggung, kali ini Bona menghadirkan sederetan lagu dalam sebuah album bertajuk "Koruptor-Koruptor Kakap".
Album itu berisi sebelas lagu, diantaranya "Masih Korupsi", "Markus", "Cahaya Laskar Sondang", "Tuan-Tuan", "Moshi Bokuga Ima Gayusuu", "Trio Big Fish", "Tangisan Rakyat", "Kartini Menangis", dan "Kicauan Si Udin".
"Saya memang konsisten menghadirkan lagu-lagu yang berisi kritik sosial," kata Bona saat peluncuran album barunya tersebut, Ahad (28/9), di kawasan Kemang, Jakarta.
Di album ini Bona mengedepankan lagu berjudul "Terjerat Utang Abadi". Lagu tersebut menyoroti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang telah dua tahun tidak menemui ujung.
"Jadi ini pekerjaan rumah untuk pemerintah yang baru nanti," kata dia.
Di album ini Bona tidak sendiri, ia bekerjasama dengan Digo DZ, mantan gitaris Iwan Fals dan Hardjuno Wiwoho dari Gerakan Hidup Masyarakat Sejahtera (HMS).
Menurut Hardjuno, album ini dapat menjadi pengingat bagi pemerintah juga masyarakat bahwa ada kasus besar yang belum dituntaskan.
"Jadi mengawal pemerintah itu tidak selalu dengan cara anarkis, tapi juga bisa lewat karya," kata Hardjuno.