REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap dari anggota fraksi PAN dan PPP yang sepakat untuk mendukung pilkada melalui DPRD pada saat sidang paripurna RUU pilkada (25/9) menandakan peluang PAN dan PPP untuk bergabung dengan kubu Jokowi menjadi kecil.
Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik Universitas Paramadina, Malik Gismar. Ia menjelaskan, sikap dari PPP dan PAN tersebut kemungkinan dikarenakan sinyal dari PDIP yang tidak terlalu jelas dan tidak terlalu kuat sehingga membingungkan kedua partai tersebut.
"Politik itu kan tawar menawar . Bisa jadi apa yang ditawarkan PDIP untuk mengajak mereka bergabung tidak terlalu jelas," ujar Malik Gismar saat dihubungi Republika Online (ROL) Senin (29/9).
Ia menambahkan, sikap PPP dan PAN tersebut bisa juga disebabkan karena tidak adanya pendekatan yang dilakukan PDIP. Padahal, peluang kedua partai tersebut untuk bergabung sangat mungkin karena sering dikeluarkannya sinyal-sinyal dari internal partai tersebut.
"PAN dan PPP lebih felksibel sangat mungkin mendukung PDIP. Lobi dan komunikasi politik PDIP seperti tidak jelas," katanya.