Senin 29 Sep 2014 13:54 WIB

Prediksi Staf Presiden tentang Ekonomi Indonesia Setahun Mendatang

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Firmanzah
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Firmanzah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah memprediksi satu tahun ke depan perekonomian akan mengalami sejumlah tantangan terutama yang bersumber dari faktor eksternal.

"Itu sesuai dengan prediksi kita sebelumnya bahwa rupiah masih akan mengalami tekanan akibat dari kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan mengakhiri (tapering-off) pemberian stimulus moneter non-konvensional (quantitative easing-QE III)," kata Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut, Senin (29/9).

Kondisi itu karena melemahnya nilai tukar rupiah yang sudah menembus angka Rp 12 ribu lebih. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sudah mencapai angka 5.000.

Meskipun sejumlah pihak menganggap tidak ada kaitan, menurut Firmanzah, penurunan IHSG juga menunjukkan bahwa kebijakan Bank Sentral AS itu juga mendorong terjadinya pelarian modal (capital outflow) di negeri kita melalui konsolidasi di pasar modal.