Senin 29 Sep 2014 15:07 WIB

Pengacara Bupati Yesaya Minta Jaksa KPK Lebih Jeli

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Joko Sadewo
Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk ( Republika/Aditya Pradana Putra)
Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk ( Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kuasa Hukum Yesaya meminta Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK lebih jeli membedah kasus dugaan tindak pidana Bupati Biak Numfor nonaktif Yesaya Sombuk.

“Harusnya ya lebih objektif, kasus ini di Papua banyak dimensi yang harus dipertimbangkan,” kata kuasa hukum Yesaya Pieter Elli di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Senin (29/9).

 

Pieter tidak menjabarkan lebih dalam pernyataannya tersebut. Namun menurut dia, pada intinya nanti palu Hakim harus lebih adil memberikan hukuman kepada Yesaya. “Lihat fakta-fakta di persidangan lah ya,” kata dia.

 

Atas tuntutan yang diberikan, kuasa hukum dan Yesaya akan mengajukan nota pembelaan alias pledoi. Rencananya, sidang dengan agenda pembacaan pledoi ini akan dilaksanakan pada Senin dua pekan mendatang.

 

Yesaya Sombuk dituntut pidana penjara 6 tahun dan denda Rp 250 juta subsider 5 bulan kurungan. Tuntutan ini dijatuhkan kepada Yesaya karena JPU menyebut dia telah terbukti secara sah dan meyakinkan menerima suap terkait rencana proyek pembangunan rekonstruksi tanggul laut (talut) Abrasi Pantai Kabupaten Biak Numfor di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) tahun anggaran 2014.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement