REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Berbeda dengan berbagai media Barat, media Israel menyebut kelompok yang bertikai melawan rezim Suriah sebagai pemberontak bukan jihadis.
Mengutip seorang pejabat militer, The Jerussalem Post dalam sebuah artikel di awal bulan ini membagi empat kelompok pemberontak di Suriah.
Kelompok pertama, kalangan Sunni sekuler yang berjuang untuk membentuk negara sekuler yakni negara Suriah yang moderat. Kelompok ini dikenal dengan nama Free Syrian Army.
Kedua adalah kelompok Ikhwanul Muslimin yang berjuang mendirikan negara yang akan menerapkan hukum Islam.
Ketiga Jabhat al-Nusra yang menjadi cabang Alqaidah di Suriah untuk mendirikan sebuah kekhalifahan.
Keempat ISIS, kelompok pemberontak yang menguasai sebagaian Suriah dan Irak. Kelompok ini disebut media tersebut melihat Alqaidah 'terlalu moderat'.
"Tidak ada perbedaan ideologi antara Al-Nusra dan IS," katanya. (Baca: Lima Jenis Video 'Jihad' di Youtube)
Menurut pejabat militer Israel ini, sampai sekarang belum ada kelompok pemberontak Suriah yang berniat menyerang Israel.
"Al-Nusra mengatakan bahwa perjuangan mereka melawan rezim Suriah tapi saat mereka selesai, giliran Yahudi. Kami siap," kata pejabat tersebut.