Senin 29 Sep 2014 17:04 WIB

Kebakaran Lereng Merbabu Meluas ke Wilayah Boyolali

Rep: bowo pribadi/ Red: Taufik Rachman
Hutan di Kawasan Gunung Merbabu terbakar, Rabu (28/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Hutan di Kawasan Gunung Merbabu terbakar, Rabu (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN--Kebakaran semak dan padang rumput di lereng gunung Merbabu kian meluas. Sebelumnya titik api muncul di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

 

Kini titik api juga terlihat di wilayah Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. “Titik api juga mulai terlihat di wilayah Kecamatan Ampel,” ungkap Koordinator SAR Kecamatan Getasan, Agus Surolawe, Senin (29/9).

 

Kondisi semak dan rerumputan yang mengering, jelasnya, membuat kawasan lereng gunung Merbabu rentan terjadi kebakaran. Setelah titik api di wilayah Desa Batur, Kecamatan Getasan belum tuntas tertangani, kini muncul titik api di wilayah lain.

 

Hingga Ahad (28/9), tim gabungan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) Pandhu Getasan, SAR Getasan, SAR Bumi Serasi dan petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM), masih berupaya memadamkan api agar tidak meluas.

 

Di Kecamatan Getasan saat ini juga terlihat titik baru. Tepatnya di wilayah Dusun Selang Ngisor, Desa Batur, Kecamatan Getasan. Upaya untuk melokalisir titik api baru masih dilakukan.

 

“Dusun Tekelan sementara sudah aman, sekarang di Selang Ngisor. Sebagian rekan-rekan sudah naik kemarin (Minggu) malam dan sampai tadi pagi belum padam,” ujar Agus.

 

Upaya pemadaman api di lereng gunung Merbabu ini terus dilakukan meskipun dengan peralatan manual. Dua tim kembali diberangkatkan dari dua lokasi terpisah. Yakni dari  Pos Cuntel, Desa Kopeng dan Pos Tekelan, Desa Batur.

Sementara berdasarkan informasi dri pihak BPBD Kabupaten Boyolali, titik api baru juga terlihat di wilayah Kecamatan Ampel. “Saat ini tim SAR Kabupaten Boyolali dan BPBD setempat  juga sudah bergerak,” tambahnya.

 

Sementara itu titik api di lereng gunung Merbabu dapat dilihat dari Kota Salatiga, saat hari mulai senja hingga malam hari. Kadang kobaran api ini menyerupai lava pijar.

Menurut salah seorang warga Kota Salatiga, Erna (34), setiap malam kebakaran ini bisa dilihat. “Pemandangan ini dapat disaksikan dari kawasan Jalur Lingkar Kota Salatiga (JLS).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement