REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan sudah menugaskan Dinas Pendidikan DKI untuk memeriksa penyebab robohnya bangunan SD 11 Pagi, Tebet Timur, Jakarta Selatan.
"Untuk teknis-teknisnya kamu tanya Dinas Pendidikan, Kepala Dinasnya sudah saya tugaskan (audit)," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/9).
Ketika disinggung kemungkinan adanya korupsi dalam perbaikan sekolah itu, Ahok enggan berspekulasi. Namun dia mengatakan memang ada banyak permainan dalam program rehab sekolah-sekolah.
"Saya enggak tahu (soal korupsi). Tunggu laporan dari Dinas sajalah. Kita akan investigasi. Tapi saya curiga terlalu banyak permainan tapi belum punya hasil investigasinya. Rehap ini habisin juga duit banyak, jadi kenapa enggak dikumpulin terus dibongkar dan bangun yang bagus," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan ia sudah diperintahkan untuk melaksanakan audit administrasi. Antara lain seperti kontrak pembangunanan, dan sebagainya.
Sedangkan hasil penyidikan dari pihak kepolisian, Lasro mengatakan belum menerima laporan. Menurutnya saat ini tim investigasi masih bekerja. Mengenai atap yang rubuh dan terbakar, Lasro menuturkan akan ada perbaikan secara total.
Seperti diketahui, hari Sabtu(27/9), atap bangunan kelas SDN 11 Tebet Timur Pagi ambruk. Salah satu ruangan, yaitu kelas 5 atapnya sampai terbakar, lantaran setelah rubuh terjadi korsleting.
Kerusakan yang terjadi berdampak pada kegiatan belajar mengajar yang terganggu. Para siswa dipindahkan ke sekolah-sekolah lain dalam satu kawasan. Menurut kepala Sekolah SDN 11, Boryem, gedung sekolah ini terakhir direhab pada Desember 2012 yang lalu.