REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya kegiatan pencurian ikan skala besar di perairan Ambon.
Ia mengaku mendapat laporan bahwa kegiatan tersebut sudah berlangsung lama. Namun tak ada tindakan dari pemerintah.
"Katanya di Ambon kalau malam hari seperti pesta. Ada lampu gemerlap, kapal-kapal besar yang mengeruk kekayaan laut kita. Kita tahu di sana ada pesta, tapi pestanya kita biarkan," ujar Jokowi, Selasa (30/9).
Setelah dilantik sebagai presiden, Jokowi berjanji, akan segera blusukan ke perairan Ambon untuk memastikan info tersebut. Jika benar, ia akan menghentikan aksi yang telah merugikan negara tersebut.
"Kalau itu dibiarkan, dosa besar kita. Itu kekayaan yang bisa mensejahterakan rakyat," ucap gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi menyebut, berdasarkan data yang ia miliki, Indonesia telah merugi Rp 300 triliun setiap tahunnya akibat kegiatan pencurian ikan. Karenanya, Indonesia wajib memiliki pesawat tanpa awak atau drone yang bisa mengawasi seluruh perairan Indonesia.
Tiga drone akan dipasang di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Menurut Jokowi, biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk membeli tiga drone cukup murah, yakni hanya Rp 4,5 triliun.
"Lebih baik beli itu dari pada dicuri Rp 300 triliun," kata dia.