REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tak membantah atau mengiyakan mengenai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar tiga ribu rupiah yang kabarnya akan dimulai November mendatang.
Menurut Jokowi, semua opsi kenaikan harga BBM subsidi hingga kini masih dalam proses kalkulasi.
"Siapa bilang? Baru dalam proses hitung-hitungan. Berapa kenaikannya belum, kapannya juga belum," ujar gubernur DKI Jakarta tersebut di Balai Kota, Selasa (30/9).
Menurut Jokowi, ada beberapa opsi kenaikan harga BBM. Mulai dari kenaikan Rp 500 sampai Rp 3.000 per liter. Jokowi mengatakan, baru akan bicara mengenai rencana kenaikan harga BBM setelah resmi dilantik sebagai presiden 20 Oktober mendatang.