Selasa 30 Sep 2014 22:02 WIB

LIPI Kumpulkan 1000 Jenis Tumbuhan untuk KRB

Salah satu jalan di Kampung Banjarsari, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, yang dipenuhi tumbuhan
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Salah satu jalan di Kampung Banjarsari, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, yang dipenuhi tumbuhan

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri) mengumpulkan sekitar 1.000 jenis tumbuhan yang berasal dari pesisir daerah itu untuk ditanam dan dipamerkan di Kebun Raya Batam.

"Sampai dengan sekarang, sudah ada 1.000 spesies tumbuhan yang sudah kami kumpulkan bersama LIPI, itu semua berasal dari pesisir Kepri," kata Kepala Dinas Tata Kota Batam Gintoyono Batong sebagai penanggung jawab pembangunan Kebun Raya Batam (KRB), Selasa (30/9).

Seluruh tanaman yang dikumpulkan itu sudah berada di Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kota Batam untuk dipelihara sebelum ditanam di KRB. Tim terus bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak lagi tumbuhan kas pesisir Kepri.

Jika semua tumbuhan pesisir Kepri terkumpul, maka tim dari LIPI dan Pemkot Batam kemudian akan mencari dan mengumpulkan tanaman khas pesisir daerah lain di seluruh Indonesia, mulai Sabang Aceh sampai Raja Ampat Papua untuk ditanam di KRB.

Sementara itu, pembangunan fisik KRB hingga saat ini masih dalam tahap pertama, yaitu membuat jalan akses masuk dan pengelolaan 18 hektare lahan, dari 86 hektare yang direncanakan.

Pembangunan KRB sendiri diperkirakan membutuhkan waktu hingga 10 tahun sampai lokasi konservasi tumbuhan itu bisa dikunjungi wisatawan.

Sebelumnya, usai meletakan batu pertama pembangunan KRB, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan Kebun Raya Batam diupayakan berstandar internasional agar mampu menjadi pusat konservasi tumbuhan pulau dan pesisir dunia.

"Kebun Raya Batam berstandar 'world class'. Harus tingkat internasional. Kalau bisa menjadi yang terbaik di dunia," kata Menteri.

Djoko Kirmanto mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) siap mendukung seluruh infrastruktur yang dibutuhkan untuk membangun Kebun Raya Batam menjadi pusat konservasi tingkat dunia.

Untuk tahap pertama, Kebun Raya Batam dibangun dengan dana APBN Kemen PU senilai Rp 21 miliar. Fasilitas yang dibangun meliputi gerbang utama, jalan, pedestrian, taman, gedung pengelola, rumah kaca.

Pada tahun berikutnya, Kemen PU berencana akan mengembangkan Zona Koleksi yang meliputi "landscape" kawasan, rumah tamu dan infrastruktur lainnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement