REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA TIMUR -- Air Kalimalang tiba-tiba berubah warna, menghitam pekat sejak Selasa (30/9) pagi. Padahal sebelumnya air Kalimalang tampak bening kehijauan. Akibat perubahan mendadak kualitas air Kalimalang itu, udang dan ikan pun mabuk dan ramai-ramai ditangkap warga.
Warga RT 03/ RW 12, Kelurahan Cipinang Bali, Kecamatan Makassar, Kota Jakarta Timur, Tulus (33 tahun), menyatakan air Kalimalang tiba-tiba menghitam sejak tadi pagi, Selasa (30/9).
"Biasanya, air bening Kalimalang bening kehijauian, Namun airnya menghitam sejak tadi pagi. Kemarin saja, Senin (29/9) air Kalimalang masih bening," ujar Tulus saat diwawancarai Republika, Selasa (30/9) sore.
Saat diwawancarai, Tulus terlihat sedang mengumpulkan berbagai jenis ikan dan udang yang mabuk di Kalimalang. Dengan menggunakan jaring kecil, ia menangkap udang dan ikan itu satu-persatu.
Pendapat senada diungkapkan warga RT 10, RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Pahing (32 tahun). "Sejak siang ini, Selasa (30/9), air Kalimalang tiba-tiba menghitam pekat. Padahal, sebelumnya air Kalimalang bening kehijauan," katanya.
Pahing menduga kondisi ini disebabkan limbah pabrik yang mencemari Kalimalang. Namun, ia tidak khawatir karena biasanya pencemaran ini hanya berlangsung satu hari. Penjual barang serba ada di kios kecilnya di pinggir Kalimalang itu menyatakan kejadian serupa pernah terjadi tahun 2013 lalu.
Saat itu, lanjut Pahing, air Kalimalang tiba-tiba menghitam, namun malam harinya sudah jernih kembali. Jadi, ia tidak khawatir dengan kondisi Kalimalang saat ini.