Rabu 01 Oct 2014 07:30 WIB

Pasien Pertama di AS yang Terdiagnosis Ebola

Dr. Joel Montgomery (left), team leader for the US Centers for Disease Control and Prevention Ebola Response Team in Liberia. (photo is released on Sept. 16, 2014)
Foto: Reuters/Athalia Christie/CDC
Dr. Joel Montgomery (left), team leader for the US Centers for Disease Control and Prevention Ebola Response Team in Liberia. (photo is released on Sept. 16, 2014)

REPUBLIKA.CO.ID, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan seorang pasien yang dirawat di Dallas, Texas adalah orang pertama kali yang terdiagnosis terinfeksi virus Ebola di AS. Seperti dikutip CNN, beberapa orang AS lainnya didiagnosis di Afrika Barat dan kemudian dibawa ke Amerika Serikat untuk pengobatan.

CDC berharap dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang kasus dalam jumpa pers tersebut. Wabah virus Ebola ini berpusat di negara-negara Afrika Barat seperti Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Meskipun ada kekhawatiran tentang perjalanan udara internasional dan faktor-faktor lain - termasuk fakta gejala mungkin tidak muncul sampai dua sampai 21 hari setelah salah satu terinfeksi- dapat berkontribusi untuk penyebarannya.

Lebih dari 3.000 orang di Afrika Barat telah meninggal setelah terinfeksi Ebola, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia pada pekan lalu. Laporan yang sama menyatakan bahwa telah terjadi 6.553 kasus virus secara keseluruhan.

Menurut CDC, Ebola menyebabkan demam berdarah, yang dapat mempengaruhi beberapa sistem organ dalam tubuh dan sering disertai dengan pendarahan. Gejala awal termasuk demam mendadak, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement