REPUBLIKA.CO.ID, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan seorang pasien yang dirawat di Dallas, Texas adalah orang pertama kali yang terdiagnosis terinfeksi virus Ebola di AS. Seperti dikutip CNN, beberapa orang AS lainnya didiagnosis di Afrika Barat dan kemudian dibawa ke Amerika Serikat untuk pengobatan.
CDC berharap dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang kasus dalam jumpa pers tersebut. Wabah virus Ebola ini berpusat di negara-negara Afrika Barat seperti Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Meskipun ada kekhawatiran tentang perjalanan udara internasional dan faktor-faktor lain - termasuk fakta gejala mungkin tidak muncul sampai dua sampai 21 hari setelah salah satu terinfeksi- dapat berkontribusi untuk penyebarannya.
Lebih dari 3.000 orang di Afrika Barat telah meninggal setelah terinfeksi Ebola, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia pada pekan lalu. Laporan yang sama menyatakan bahwa telah terjadi 6.553 kasus virus secara keseluruhan.
Menurut CDC, Ebola menyebabkan demam berdarah, yang dapat mempengaruhi beberapa sistem organ dalam tubuh dan sering disertai dengan pendarahan. Gejala awal termasuk demam mendadak, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan.