REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya menjamin ketentraman batin masyarakat terkait daging kurban yang halal dan berkualitas baik, pemerintah melakukan sejumlah imbauan dan pengarahan terhadap hal-hal yang mesti diperhatikan sebelum menyembelih hewan kurban.
Koordinasi pun dilakukan antara Kementerian Agama, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Petugas Pemerintah Daerah, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) serta sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat.
Berdasarkan keterangan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pascapanen Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Akhmad Junaidi, masyarakat harus memperhatikan kondisi hewan kurban yang akan disembelih, di antaranya telah melewati pemeriksaan ante-mortem yakni telah dinyatakan sehat ditunjukkan dengan memiliki bulu yang bersih, lincah, nafsu makan dan suhu tubuh normal, serta memiliki lubang kumlah (mulut, mata, hidung, telinga dan anus) yang bersih dan normal.
“Hewan juga tidak cacat misalnya pincang, buta, atau mengalami kerusakan telinga,” paparnya pada Rabu (1/10). Di samping itu, hewan kurban harus sudah cukup umur. Rinciannya, untuk kambing atau domba, sudah berumur di atas satu tahun ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap.
Sementara untuk sapi atau kerbau, umurnya telah mencapai dua tahun ditandai juga dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Khusus untuk ternak jantan, lanjut dia, kondisinya tidak dikebiri. Selain itu, testis atau buah zakarnya masih lengkap dan bentuk serta leptaknya simetris.
Sebelum disembelih, hewan kurban harus diperlakukan secara wajar dengan memerhatikan azas kesejahteraan hewan agar hewan tidak stress dan daging yang dihasilkan berkualitas baik. “Hewan diistirahatkan sekurang-kurangnya tiga hari sebelum disembelih,” paparnya.
Cara menjatuhkan dan merebahkan hewan kurban ketika ingin dipotong pun harus hati-hati. Dihindari cara perebahan dengan memaksa dan kasar pada hewan sehingga timbul rasa takut yang berlebihan serta kesakitan. Kehati-hatian juga penting untuk menjaga risiko kecelakaan pada petugas penyembelih.