REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi kelautan dan perikanan di Indonesia sangatlah besar, namun belum tergarap secara maksimal.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, mengatakan, nilai potensi ekonomi kelautan ditaksir mencapai Rp 3.000 triliun per tahun.
Nilai tersebut, meliputi perikanan 32 miliar dolar AS, potensi wilayah pesisir 56 miliar dolar AS, bioteknologi mencapai 40 miliar dolar AS, dan wisata bahari 2 miliar dolar AS. Lainnya, minyak bumi mencapai 21 miliar dolar AS, serta transportasi laut mencapai 20 miliar dolar AS.
"Akan tetapi, nilai aktivitas ekonominya masih rendah," ujar Sharif, saat membuka Indonesia Ocean Investment Summit, Rabu (1/10).
Pada 2013 lalu, aktivitas ekonomi sektor kelautan dan perikanan hanya Rp 291,8 triliun. Pada 2014 ini, economic size sektor ini diperkirakan hanya mencapai Rp 337 triliun.
Karena itu, pemerintah perlu mendorong pembangunan ekonomi di sektor ini. Salah satunya, dengan menarik investor guna berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan ini. Mengingat, pemerintah tak bisa bekerja sendiri dalam menggarap potensi sektor tersebut.
Sektor kelautan dan perikanan ini, lanjut Sharif, merupakan salah satu unggulan baru di Indonesia. Bahkan, keunggulannya sangat realistis. Apalagi, sampai saat ini kebutuhan dunia akan ikan terus mengalami peningkatan. Indonesia, memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.