REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pesawat tempur Australia akan bergabung dengan koalisi AS dalam serangan udara terhadap ISIS di Irak. Langkah terbaru Australia ini disampaikan oleh Perdana Menteri Tony Abbott.
Pekan lalu, Abbott mengerahkan 10 pesawat tempurnya dan sekitar 600 pasukan militer ke Uni Emirat Arab. Pengiriman ini dilakukan dalam persiapan untuk bergabung dengan koalisi. Keterlibatan Australia dalam serangan udara ini untuk memerangi ISIS.
"Kami belum mencapai keputusan final mengirimkan pasukan untuk bertempur, tetapi pesawat Australia mulai hari ini akan mulai terbang di Irak mendukung operasi para sekutu. Serangan udara Australia menunggu izin dari Pemerintah Irak serta keputusan lebih lanjut dari negara kita," jelasnya, seperti dilansir dari Reuters.
Saat ini, Australia telah menaikkan peringatan ancaman serangan teror oleh para militan setelah mereka kembali bertempur dari Timur Tengah. Sejumlah pejabat meyakini 160 warga Australia telah terlibat dalam pertempuran di Timur Tengah atau secara aktif telah mendukungnya.
Sedangkan, setidaknya 20 orang diyakini telah kembali ke Australia dan mengancam keamanan. Pada Selasa, seorang pria pun telah ditahan dengan dakwaan memberikan dana kepada kelompok teroris. Sementara itu, Amerika Serikat telah menyerang ISIS dan kelompok lainnya di Suriah selama sepekan.
Sejumlah negara Arab pun memberikan dukungannya kepada AS. Sedangkan sejumlah negara Eropa telah bergabung dalam aksi AS di Irak.