Rabu 01 Oct 2014 22:46 WIB

Mahasiswa IPB Kembangkan Mikroalga menjadi Minyak Pelumas

Perangkat penelitian mikroalga untuk pelumas robot industri
Perangkat penelitian mikroalga untuk pelumas robot industri

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Empat mahasiswa IPB kembangkan mikroalga menjadi minyak pelumas untuk mesin robot industri. Mereka adalah Bayu Irianto, Prisca Sari Paramudhita, Reza Febriansyah, dan Pipit Nurmala dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB.

Minyak pelumas dari mikroalga ini berguna mengurangi gesekan robot sekaligus sebagai pembersih dengan menyerap logam berat. Adanya formulasi minyak pelumas tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja robot.

Bayu Irianto menilai bahwa semua kecanggihan teknologi robot terletak pada sistem kontrol dan sensor yang membuat pergerakan robot menjadi fleksibel. Akan tetapi pergerakan yang kompleks ternyata dapat menurunkan kinerja robot. Karenanya, robot membutuhkan minyak pelumas dalam melakukan aktivitasnya.

"Minyak sintetis biasanya digunakan untuk mereduksi gesekan dan meminimalkan penggunaan komponen dari perangkat mekanis. Selain itu, faktor penting dari pelumas adalah viskositas dalam menentukan sifat hydrodynamic pelumas tersebut. Semakin besar viskositas suatu pelumas akan semakin besar pula kekuatan untuk melawan gaya intermolekul pelumas tersebut saat bergesekan diantara perangkat saat beroperasi," paparnya.

Adanya formulasi minyak pelumas diharapkan dapat meningkatkan kinerja robot. Hanya saja, minyak pelumas di pasaran, umumnya ditambah dengan zat aditif berupa sulfur, klorin, dan fosfor yang dapat membentuk lapisan di permukaan bahan untuk mengurangi gesekan. Padahal, penggunaan klorin dan fosfor telah dibatasi karena bersifat tidak ramah lingkungan. Untuk itu, dibutuhkan zat aditif baru yang bersifat ramah lingkungan.

Alternatif baru yang dapat dikembangkan adalah penggunaan minyak mikroalga dan penambahan nano ZnO dan chitosan nanoparticle. Keunggulan minyak mikroalga adalah biodegradable, tidak beracun, memiliki viskositas tinggi, dan volatilitas yang rendah. Penambahan nano chitosan sebagai pembersih, yaitu dengan cara menyerap logam berat.

Program penelitian tersebut berhasil mereka tuangkan dalam Program Kreatifitas Mahasiswa – Penelitian (PKM-P) dengan judul Pelumas Bionanodetergent Aktif dengan Komponen Utama Chitosan Nanoparticle Berbasis Minyak Pelumas (Lubricant Oil) dari Tropical Marine Microalgae untuk Mesin Robot Industri Modern. PKM-P ini mendapat bantuan dana penelitian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebesar Rp. 11.750.000,-

Penelitian ini diangkat karena mereka menilai bahwa hampir dalam segala bidang secara teknis manusia melakukan aktivitasnya dengan bantuan alat-alat industri modern. Misalnya robot, yang saat ini telah digunakan sebagai mesin yang memiliki otomatisasi tinggi, bahkan berperan dalam berbagai aktivitas yang penting bagi manusia. Tak heran, beberapa jenis robot pun diciptakan dengan berbagai spesifikasi berdasarkan kebutuhan, seperti kebutuhan rumah tangga, industri, militer, pertanian, kelautan dan lain-lain.

Beberapa pemanfaatan robot sebagai teknologi masa depan, diantaranya alat untuk berjalan, meraih, mengorganisir, dan berenang. Adapun bentuk lain pemanfaatan robot di abad modern misalnya robot untuk pertanian, penjelajahan ruang angkasa, robot perawat, militer, robot biomimetik ikan, dan pengemasan pangan modern. Saat ini, pertanian modern sudah menggunakan traktor otomatis, mesin pembajak sawah, serta mesin pemerah susu.  

Menjawab kebutuhan pelumas untuk robot industri ke depan, dari penelitian ini diharapkan tercipta adanya model minyak pelumas aktif (bionanodetergen) untuk robot industri dengan komponen utama chitosan nanoparticle berbasis tropical marine microalgae oil yang ramah lingkungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement