Kamis 02 Oct 2014 01:32 WIB

Khawatir Pimpinan DPR Dikuasai Merah Putih, PDIP Minta Skors Sidang

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (ketiga kanan) bersama presiden terpilih Joko Widodo (kedua kanan), wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (kanan),  saat pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jumat (19/9).   (Antara/R. Rekotomo)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (ketiga kanan) bersama presiden terpilih Joko Widodo (kedua kanan), wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (kanan), saat pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jumat (19/9). (Antara/R. Rekotomo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi PDIP meminta sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR tidak dilakukan hari ini. Fraksi PDIP merasa bakal kesulitan menyusun paket pemilihan pimpinan DPR. "Kalau itu mau dipaksakan nanti malam kita akan sulit," kata Sekretaris Fraksi PDIP, Bambang Wuryanto kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (1/10).

Bambang menjelaskan UU MPR, DPR, DPD, DPRD mensyaratkan paket calon pimpinan DPR terdiri dari lima fraksi. Saat ini PDIP baru bisa mengumpulkan tiga fraksi yang terdiri dari Fraksi Hanura, Fraksi PKB, dan Fraksi Nasdem. Artinya Fraksi PDIP masih membutuhkan satu fraksi tambahan. "Kalau menurut UU MD3 harus diajukan lima fraksi," ujarnya.

Bambang mengatakan penundaan sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR akan memberi waktu bagi Fraksi PDIP untuk mencari partai tambahan. "Kesempatan masih mau dipakai lobi-lobi," katanya.

Sejauh ini belum ada kepastian partai apa di koalisi Merah Putih yang akan merapatkan dukungan ke Fraksi PDIP untuk paket calon pimpinan DPR. Menurutnya kalau pun Demokrat bergabung belum tentu Fraksi PDIP meraih kursi pimpinan DPR. Ini karena jumlah kursi Demokrat tidak terlalu signifikan. "Walaupun Demokrat gabung juga belum melebihi suara koalisi Merah Putih," ujarnya.