REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat menyatakan keprihatinananya tentang laporan rencana pembangunan kembali permukiman di Yerusalem Timur. Pada Rabu (1/10), AS memperingatkan langkah tersebut dengan mempertanyakan komitmen Israel untuk perdamaian dengan Palestina.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan, jika pemerintah Israel melanjutkan tender dan konstruksi hal itu akan mengganggu perdamaian. "Perkembangan ini hanya akan menarik kecaman dari masyarakat internasional, bahkan sekutu terdekatnya," kata Psaki.
Ia nenambahkan atmosfer buruk ini tak hanya berpengaruh pada Palestina tapi juga dengan pemerintah Arab, di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin membangun hubungan. Psaki mengatakan akan segera menelepon Israel untuk menanyakan komitmennya tersebut.