Kamis 02 Oct 2014 16:41 WIB

Gudang Gandum Tua di Australia Masuk Daftar Warisan Nasional

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah Australia akhirnya memasukan gudang gandum tua, dikenal dengan 'The Murtoa No 1 Grain Store' dalam daftar Warisan Nasional. Gudang yang berlokasi di Victoria Barat ini pun memiliki julukan lain, yakni 'katedral-nya Wimmera'. Lantas apa keistimewaannya?

The Murtoa No 1 Grain Store dibangun pada masa Perang Dunia II. Gudang gandum dan biji-bijian ini menjadi bukti abadi dari pertumbuhan dan kekuatan industri gandum di Australia. Ada alasan mengapa gudang ini diberi julukan sebagai 'katedral-nya Wimmera', karena memang keberadaan tiang-tiang.

Tiang-tiang ini memberikan imajinasi bagi pengunjung seperti melihat pilar-pilar di dalam katedral. Tak hanya itu, bangunan ini pun dikenal dengan gedung tongkat, karena tiang-tiang yang menjulang tinggi.

Sementara jika kita melihat ke atas, ada beberapa atap yang terbuat dari kaca sehingga memberikan pencahayaan yang cukup baik untuk ruangan.

Memiliki luas lima kali kolam renang. Foto: Leigh Hammerton.

Gudang ini bisa dicapai dari pusat Kota Melbourne dengan menyetir sekitar 4 jam 30 menit. Sangat menarik untuk melihat sejarah dibalik pembangunan gudang ini. Gudang ini menjadi saksi bisu saat negara bagian Victoria mengalami musim panen besar dari gandum dan biji-bijian yang besar, sehingga dibutuhkan gudang yang sangat besar.

Tak hanya tempat ini pun menjadi pusat distribusi hasil panen, selain juga fasilitas-fasilitas pertanian lainnya.

Profesor Carmen Lawrence, Ketua Dewan Warisan Nasional Australia mengatakan pihaknya sangat senang luar biasa karena memiliki gudang tersebut, yang menjadi lambang dari pertanian Australia, selain juga memiliki arsitektur yang luar biasa.

Pembangunan gudang dimulai pada September 1941. Foto: Leigh Hammerton.

"Sebagai anak perempuan dari seorang petani gandum, saya senang melihat kontribusi industri gandung pada pertumbuhan dan perkembangan di Australia, dengan adanya gedung-gedung yang sudah diakui," jelas Profesor Lawrence.

"Pada akhir 1930an, industri gandung menghasilkan sekitar 150 hingga 160 juta gantang gandum setiap tahunnya, dan 100 juta untuk kebutuhan ekspor. Tapi karena Perang Dunia II, ekspor tidak bisa lagi dilakukan," tambahnya.

Satu-satunya gudang gandum  peninggalan Perang Dunia II yang tersisa. Foto: Public Record Office Victoria.

Karena kelebihan pasokan inilah gudang-gudang untuk menyimpan gandum dan biji-bijian dibangun. Tapi Gudang gandum Murtoa ini menjadi satu-satunya yang masih ada.

Menurut Profesor Carmen juga, gudang gandum ini menjadi contoh hebat bagaimana masalah kontruksi dan teknis yang modern bisa diatasi dengan pengetahuan dan teknologi lokal yang sederhana.

Gudang gandum Murtoa ini menempati peringkat ke 101 dalam daftar Warisan Nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement