Kamis 02 Oct 2014 13:10 WIB

Di Hari Batik, Jokowi Blusukan ke Pasar Klewer ala Jakarta

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Pengumuman Jumlah Kabinet. Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Rumah Transisi, Jakarta, Senin (15/9). Dalam konferensi pers ini Jokowi-JK mengumumkan komposisi kuantitatif dari kabinetnya tetap 34 p
Foto: Republika/Wihdan
Pengumuman Jumlah Kabinet. Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Rumah Transisi, Jakarta, Senin (15/9). Dalam konferensi pers ini Jokowi-JK mengumumkan komposisi kuantitatif dari kabinetnya tetap 34 p

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) merayakan Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari Kamis (2/10) ini, dengan blusukan ke Pasar Klewer ala Jakarta.

Pasar Klewer merupakan sebuah pasar tradisional di Solo yang menjadi pusat grosir batik. Barang-barang asal pasar tersebut dipindahkan oleh Pasaraya ke mall mereka di kawasan Blok M dalam rangkaian acara 'Pasaraya Tribute to Batik Indonesia.'

Jokowi pun menyempatkan diri untuk menjelajah 'Pasar Klewer' yang pindah ke Jakarta. Kali ini, ia ditemani wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) beserta istrinya, Mufidah Kalla. Mantan wali kota Solo tersebut sempat mengepaskan sebuah kemeja batik warna coklat pada tubuhnya. Kemudian, kemeja itu malah ia cocokkan ke tubuh JK.

"Ada enggak kain batik Makassar-Solo?" tanya Jokowi berkelakar, sambil memilih-milih kain batik yang disusun bertumpuk di sebuah meja.

Usai puas belanja batik, pasangan presiden dan wakil presiden terpilih tersebut juga sempat menjajal sebuah peci warna hitam. Setelah mendapat peci dengan ukuran yang pas, keduanya pun membayar peci tersebut.

Jokowi membeli dua peci sekaligus seharga Rp 300 ribu. Adapun JK membeli satu buah peci.

Setelah puas berkeliling area 'Pasar Klewer,' Jokowi dan JK singgah ke penjual nasi liwet khas Solo. Keduanya pun menikmati makananan tradisional yang disajikan dengan daun pisang itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement