Kamis 02 Oct 2014 14:25 WIB

Jokowi Minta Masyarakat Lebih Sering Pakai Batik

Rep: Halimahtus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden terpilih Joko Widodo
Foto: antara
Presiden terpilih Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk lebih sering memakai batik. Sebab, kata dia, hal itu bisa meningkatkan produksi industri kreatif dalam negeri.

"Saya ngebayangin kalau dalam seminggu kita empat hari pakai batik. Dengan begitu kita harapkan semua industri kecil bergerak," ujarnya saat memberi sambutan dalam peringatan Hari Batik Nasional di Pasaraya Blok M, Kamis (2/10).

Jokowi bahkan berencana mewajibkan menteri dan pejabat untuk mengenakan batik tiap kali bertugas. Menurut dia, penggunaan batik lebih mencirikan sebagai bangsa Indonesia dibanding dengan jas. "Yang benar pakai batik, karena itu pakaian nasional kita," kata presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober tersebut.

Jokowi mengaku bahwa ia selalu bangga ketika mengenakan batik. Sebab, batik adalah produk industri kreatif yang berbasis budaya. Apalagi, Indonesia memiliki motif batik yang sangat beragam. Hampir semua daerah memiliki batik dengan ciri khasnya sendiri-sendiri.

"Ini batik yang saya pakai kainnya beli di Pasar Klewer, kemudian dijaitkan," ujarnya yang mengenakan batik warna coklat.

Jokowi berharap, ke depan pemerintah lebih fokus pada pengembangan industri kreatif seperti batik. Dia ingin agar kain tradisional yang banyak diproduksi oleh industri rumahan tersebut dapat menembus pasar internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement