Kamis 02 Oct 2014 16:39 WIB

Daftar di Dapil yang tak Sesuai KTP, Pemilih di Australia Akan Diperiksa Polisi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sejumlah pemilih dari daerah pemilihan (dapil) Indi di luar Melbourne, Australia, akan diperiksa polisi. Langkah ini dilakukan karena adanya temuan KPU bahwa mereka sengaja pindah ke dapil itu untuk memenangkan calon anggota DPR Australia dalam pemilu tahun lalu.

Dalam pernyataan KPU Australia (AEC) yang dirilis Kamis (2/10), disebutkan adanya kemungkinan pelanggaran aturan pemilu oleh sekitar 27 pemilih. Mereka diduga mengubah alamat ke Dapil Indi meskipun tidak tinggal di daerah tersebut.

Dalam pemilu tahun lalu, McGowan mengalahkan calon Partai Liberal Sophie Mirabella dengan selisih 439 suara. Kampanye yang dijalankan Mc Gowan sebagai calon independen saat itu didukung aktivis akar rumput bernama Voice for Indi, yang melancarkan kampanye sosial media.

Kelompok ini disebutkan secara aktif mendorong anak-anak muda untuk mendaftar sebagai pemilih di Dapil Indi meskipun tidak tinggal di daerah tersebut.

Tom Rogers, pelaksana komisioner KPU, telah meminta dilakukannya penyelidikan atas tuduhan ini sebelum melaporkannya ke polisi, demikian pernyataan KPU.

Namun menurut McGowan, ia sama sekali tidak pernah dihubungi KPU terkait isu ini. "Pendaftaran pemilih adalah pernyataan masing-masing individu kepada KPU dan tergantung individu tersebut untuk memastikan informasi yang diberikan akurat dan tidak melanggar hukum," katanya.

"Sangat penting bagi rakyat Australia untuk mempercayai KPU dan proses pemilihan, dan saya percaya mereka akan menjalankan tugasnya secara profesional," tambah McGowan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement