Kamis 02 Oct 2014 16:10 WIB

Ini Tantangan Guru Agama Islam di Indonesia

Rep: Heri Purwata/ Red: Agung Sasongko
Guru Agama Islam (Ilustrasi)
Foto: Antara
Guru Agama Islam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  OGYAKARTA – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof H Musa Asy’arie meminta kepada guru agama Islam untuk mengajarkan Islam yang benar. Yaitu Islam yang penuh rahmat, Islam yang peduli, Islam yang santun, Islam yang penuh cinta kasih, bukan Islam yang marah-marah, Islam yang keras, karena itu tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW dan Sunan Kalijaga

Lebih lanjut, Musa mengatakan anak-anak hendaknya diajarkan agar memiliki pikiran yang terbuka, menghargai perbedaan dan saling menghargai antar sesame. Karena Negara Indonesia merupakan Negara yang  penuh keragaman. Para guru hendaknya tidak berhenti belajar agar selalu bisa menjawab apa yang ingin dipahami anak didiknya.

Sebab kemajuan teknonogi informasi saat ini telah membuat anak-anak semakin melompat pengetahuannya. Mereka hendaknya selalu dikontrol dan diarahkan dengan baik oleh guru-gurunya, agar anak-anak bisa berkembang dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, Musa Asy’arie juga berpesan kepada guru-guru agama agar pertama, mempraktikkan ilmu, pengalaman, dan keterampilan yang dipelajari dari kampus di manapun kita berada. Kedua, dengan disandangnya gelar kesarjanaan ini hendaknya berkorelasi positif dengan peningkatkan profesionalitasnya sebagai pendidik di lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah. Sebab di atas pundak mereka  semua, para guru, bertanggungjawab memajukan pendidikan bangsa.

“Kita harus terus berdakwah melalui jalur pendidikan. Kalau pendidikan merata, kualitasnya makin hari makin meningkat, Insya Allah akan berdampak pada kemajuan bangsa dan Negara,” harap Musa Asy’arie.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement