Kamis 02 Oct 2014 17:42 WIB

Wah, Korut Sedang Bersiap Luncurkan Roket Jarak Jauh

Red: Julkifli Marbun
Gambar saat Korut meluncurkan roket dan satelit pada Desember lalu.
Foto: REUTERS
Gambar saat Korut meluncurkan roket dan satelit pada Desember lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara selesai melakukan perbaikan besar atas lokasi peluncuran roketnya, yang memungkinkan negara tersebut meluncurkan roket yang lebih besar dan dengan jarak yang lebih jauh, kata pengamat Amerika Serikat (AS), Kamis.

Padahal, negara pimpinan Kim Jong-un ini masih berada di bawah sanksi berat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena pengujian misil dan senjata nuklir.

Korea Utara, yang secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan setelah Perang Korea tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai, secara rutin menembakkan misil jarak pendek ke laut pesisir timur maupun barat.

Kemampuan untuk meluncurkan roket dengan jarak yang lebih jauh ini mengkhawatirkan musuh bebuyutan Korut, AS dan Jepang, yang sering diancam dengan tembakan nuklir.

Citra satelit komersil menunjukkan Korea Utara telah selesai mengerjakan program utamanya yaitu meningkatkan kemampuan Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di wilayah utara dekat perbatasan Cina, kata portal 38 North, yang dioperasikan Johns Hopkins AS - Korea Institute.

"Inti dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan landasan luncur roket yang sudah ada, yang memungkinkan landasan tersebut meluncurkan roket yang lebih besar dari peluncur Unha-3 di masa depan," ujar seorang pengamat.

Unha-3 adalah roket jarak jauh Korut yang diluncurkan pada Desember 2012 setelah pengujian gagal pada April 2012. Proyek tersebut memicu kemarahan dari Dewan Keamanan PBB yang telah menyiapkan sanksi-sanksi baru untuk menghentikan pengujian misil dan nuklirnya.

Korea Utara, yang sering mengancam akan menenggelamkan Seoul dan Washington dalam "lautan api" ketika ketegangan antar negara itu meninggi, mengatakan bahwa pengembangan roketnya adalah bagian dari program luar angkasa untuk membantu meletakkan satelit pada orbitnya.

Mereka menolak tuduhan komunitas internasional yang mengatakan bahwa proyek luar angkasa Korut adalah pengembangan misil terselubung.

Pembangunan lokasi peluncuran roket tersebut telah berjalan selama berbulan-bulan dan sekarang Pyongyang secara teknis segera mempersiapkan peluncuran roket jarak jauh, kata portal 38 North.

"Keputusan peluncuran tersebut akan segera dilakukan di Pyongyang. Kita tidak punya bukti apakah roket tersebut pernah diluncurkan, namun bisa peluncuran bisa pada akhir 2014," kata laporan tersebut seperti yang dikutip Reuters.

Laporan itu melanjutkan bahwa sebuah roket yang lebih besar sedang dalam pengembangan dan bisa beroperasi dalam beberapa tahun ke depan, bersamaan dengan roket Unha yang juga bisa diluncurkan dari lokasi yang sama.

Korea Utara diyakini belum memiliki teknologi untuk memperkecil ukuran hulu ledak nuklir untuk semua roketnya. Walau begitu, analis percaya bahwa uji coba nuklir berikutnya bisa meningkatkan kualitas teknologi nuklir Korut.

38 North juga mengidentifikasi konstruksi dua bangunan modern tersebut dan meyakini gedung tersebut bisa saja seperti auditorium besar atau ruang konferensi, walaupun tujuan sebenarnya dari kompleks tersebut masih belum jelas.

Roket jarak jauh sering dijadikan Korut sebagai propaganda negara, di mana mereka mengatakan bahwa program tersebut adalah bagian dari misi damai pergerakan luas nasional dan mengubah Korut menjadi negara dengan kekuatan luar angkasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement