REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan, Pramono Anung menduga ada pihak yang sengaja memblokade upaya komunikasi dengan SBY. Pramono membenarkan pernyataan Puan bahwa Megawati telah meminta Jokowi, JK, Puan, dan Surya Paloh bertemu dengan SBY.
Niatnya orang-orang tersebut akan menjadi jembatan awal komunikasi sebelum Megawati dan SBY dan bertemu. Tapi sayang usaha mereka gagal. "Ibu Megawati telah meminta kepada Bapak Jokowi, Pak JK, Mbak Puan, dan Pak Surya Paloh untuk bertemu dengan Pak SBY. Ibu bersedia bertemu. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak Djoko Suyanto, rencananya kalau memang pertemuan itu lancar, pagi ini sudah ada pertemuan," kata Pramono.
Di tempat terpisah namun dalam waktu yang hampir berdekatan, SBY mengatakan dirinya tidak memiliki persoalan komunikasi dengan Jokowi maupun JK. Menurut SBY dia sudah bertemu dengan Jokowi dan JK sehari sebelum pemilihan pimpinan DPR digelar.
"Bahkan tadi malam presiden terpilih kita ketemu saya, tadi Pak JK bertemu saya," kata SBY di Jakarta Convention Center, Rabu (1/10) malam.
SBY juga mengungkapkan sudah sejak 10 tahun lalu sampai dengan kegaduhan politik terakhir yang terjadi di DPR (paripurna RUU Pilkada) dirinya ingin bertemu dengan Megawati. Namun, kata SBY, sepertinya usaha ini belum mendapat izin dari Tuhan. SBY berharap para pemimpin bisa saling menjaga hubungan baik demi kebaikan rakyat.
"Dari pihak saya sebenarnya sudah sejak lama ingin bertemu Ibu Megawati, tapi memang Tuhan belum mengizinkan," kata SBY.
Akhirnya karena sudah yakin tidak akan ada perubahan konstelasi politik dalam pengajuan paket pimpinan DPR, kubu Jokowi-JK memilih walkout dari sidang paripurna. Kubu koalisi Merah Putih pun akhirnya memenangkan proses pemilihan pimpinan DPR secara aklamasi.
Setya Novanto dari Fraksi Golkar disahkan sebagai Ketua DPR, Fadli Zon dari Fraksi Gerindra, Agus Hermanto dari Fraksi Demokrat, Taufik Kurniawan dari Fraksi PAN, dan Fahri Hamzah dari Fraksi PKS disahkan menjadi Wakil Ketua DPR.