REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang DJ dan presenter radio asal Australia Rick Howe baru saja menyelesaikan cerita lima seri untuk Radio Australia mengenai sejarah musik reggae.
Rick sudah melakukan berbagai riset untuk menemukan nada reggae yang belum pernah terdengar sebelumnya, lewat berbagai rekaman, kaset, piringan hitam di berbagai toko musik guna menemukan arti sebenarnya dari musik ini.
Dia juga sudah menghabiskan waktu selama bertahun-tahun mempelajari budaya dan teknik audio di belakang "sound system" reggae - para artis dan teknisi yang terlibat dalam menciptakan dan memainkan musik kegemaran merkea. Dari ska sampai ke dance hall, serial ini melacak kembali asal dan kemajemukan reggae dan pengaruhnya ke berbagai musik jenis lain.
Rick pindah dari Melbourne ke London di tahun 2005 untuk mempelajari produksi musik, dan kemudian tertarik dengan budaya "sound system" reggae di sana. Sekarang dia tinggal di Kingston, Jamaica, sehingga bisa menikmati musik asal Karibia ini langsung.
"Jamaica adalah pulau terbising di dunia." katanya baru-baru ini.
"Di setiap jalan pasti ada sound system, dan pasti ada pesta jalanan setiap malam. Musik adalah gaya hidup bagi banyak warga Jamaica. Hampir setiap orang bisa bernyanyi atau berjoget. Ini cara mereka mengekpresikan diri mereka sendiri, dan melupakan masala yang dihadapi."
Rick says while reggae might bring to mind scenes of sunshine, palm trees and white sand for the casual listener, this could not be further from what the music represents.
“Reggae adalah musik ghetto. Kehidupan di Jamaica utamanya bukanlah kehidupan santai bermalas-malasan di pantai. Banyak yang miskin dan banyak senjata yang digunakan di jalanan." tambah Rick. "Bisnis musiknya juga sangat ketat persaingannya di sini."
“Untuk bisa betul-betul menikmati musik reggae ini, adalah kalau kita mendengarkan dengan kuat, dengan sound system yang bassnya keras, dimainkan di luar ruangan."
Dipengaruhi oleh rhythm dan blues dari Amerika, musik reggae muncul di Jamaica di akhir tahun 1950-an dalam bentuk musik ska dance. Musik yang semula bertempo tinggi ini karena menjadi latar belakang untuk merekayang berjoget, mulai melambat temponya seperti reggae sekarang di akhir tahun 1960-an.
Rick mengatakan jenis lain seperti dub reggae dan dancehall sebenarnya menjadi awal dari teknik yang digunakan di dalam studio rekaman yang sering sekarang terdengar dari musik dance modern.
Menurut Rick dari pengalamannya di Jamaica, dia menemukan bahwa jenis reggae yang paling populer sekarang adalah dancehall yang digambarkannya sebagai "jenis musik kontroversial yang menjadi pilihan bagi anak-anak muda yang tinggal di kampung-kampung miskin di Jamaica."
“Dua hal paling penting di Jamaica adalah agama dan musik." kata Rick. "Hampir semua orang percaya akan Tuhan, entah mereka itu Kristen atau Rastafarian. Dan ketika warga Jamaica tidak memuja Tuhan? Mereka berpesta.
“Saya sudah mengunjungi banyak pertunjukkan musik reggae di seluruh dunia, namun saya tidak pernah melihat sesuatu seperti di Jamaica. Di Eropa, pengunjung akan menghidupkan korek api ketika DJ memainkan musik favorit mereka. Di Jamaica, mereka betul-betul menembakkan senjata api ke udara."
Lima seri yang dibuat oleh Rick akan menceritakan akar reggae, ska, sejarah rekaman musik Jamaica, reggae DJ dan sejarah dance hall.
Sejarah Reggae diudarakan di Radio Australia setiap hari Kamis jam 9 pm (18.00 WIB) dan Sabtu jam 11 pagi (08.00 pagi)