REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPURA--Untuk merayakan Hari Hewan Sedunia 2014 tahun ini, Wildlife Reserves Singapura mengumumkan kelahiran beberapa hewan langka di dunia, salah satunya adalah kelahiran Trenggiling Sunda yang merupakan hewan asli Singapura.
“Setiap kelahiran hewan langka ini memberikan harapan baru bagi usaha kami untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di planet ini,” kata Kepala Petugas Lingkungan Hidup, Wildlife Reserves Singapura Dr. Cheng Wen-Haur, Jumat (3/10).
Kelahiran Trenggiling Sunda yang terancam punah di Night Safari merupakan salah satu kelahiran ikonik yang sukses bagi Wildlife Reserves Singapore sebagai spesies asli Singapura. Sebagai bentuk apresiasi, hewan ini juga dijadikan logo untuk Lembaga Konservasi Wildlife Reserves Singapura.
Selama periode Januari - Agustus 2014, lebih dari 400 ekor bayi hewan telah lahir di Jurong Bird Park, Nigh Safari, River Safari dan Singapore Zoo. Di antara jumlah itu, satu dari empat kelahiran adalah hewan yang terancam punah berdasarkan daftar spesies hewan langka yang dikeluarkan oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Di dalam daftar tersebut terdapat Jalak Bali (Leucopsar rothschildi), Lutung Budeng (Trachypithecus auratus), Bekantan (Nasalis larvatus) dan juga trenggiling raksasa.
Night Safari adalah institusi kehewanan pertama di dunia yang menampung hewan nokturnal yang sulit ditangkap karena hidup di tempat terpencil di mana dalam beberapa tahun belakangan ini terancam punah karena perdagangan hewan liar, habitat yang rusak dan perburuan liar yang tidak terkontrol.
Kelahiran Trenggiling Sunda kali ini merupakan kelahiran ketiga yang sukses dilakukan di Wildlife Reserves Singapore sejak 2011.