REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman telah menyetujui pengiriman senjata ke sejumlah negara Arab termasuk Qatar. Pengiriman senjata ini termasuk sejumlah tank dan senjata mesin.
Dilansir dari Channel News Asia, senjata ini akan dikirimkan ke negara-negara Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Aljazair, Yordania, Oman, dan Kuwait.
Meskipun begitu, keputusan pemerintah ini menuai kritikan. Wakil partai sayap kiri Die Linke, Jan Van Aken, mempertanyakan pengiriman senjata ke negara Qatar.
Sebelumnya, menteri bantuan pembangunan Jerman Gerb Mueller telah menuduh Qatar mendanai kelompok ISIS. Namun, tuduhan ini berulang kali dibantah oleh Qatar. Qatar pun turut bergabung dengan koalisi AS melancarkan serangan terhadap ISIS.
Dalam undang-undang Jerman, pengiriman persenjataan ke negara-negara yang tidak bergabung dalam Uni Eropa dan negara non-Nato telah dilarang. Meskipun begitu, hal ini bisa juga dilakukan berdasarkan tingkat masalah dan kebutuhan.
Pada 2013, Berlin telah mengesahkan anggaran dana sebesar 5.8 milyar euro untuk pengiriman persenjataan. Sebanyak 62 persen diantaranya ditujukan untuk negara non-Nato seperti Aljazair, Qatar, dan Arab Saudi.