Jumat 03 Oct 2014 16:50 WIB

Petani Australia Jual Jeruk Langsung Lewat Facebook

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Seorang petani buah di Australia Barat telah menggunakan sosial media seperti Facebook untuk menjual langsung jeruk yang dihasilkan dari ladangnya. Mereka mengaku hasilnya cukup memuaskan.

Belinda Needle mengelola perkebunan di Yallingup Siding, sekitar 247 km dari Perth, dimana dia sana dia menanam sekitar 8.000 pohong jeruk naval, dan 100 jeruk mandarin imperial.

Needle sudah menjalani usaha ini lebih dari 20 tahun. Dia mengatakan dia menjual langsung produksinya ke konsumen karena nilai keuntungannya tidak cukup besar bagi petani kecil bila mereka menjual lewat supermarket.

"Facebook telah menjadi teman kami." katanya baru-baru ini.

Needle memanfaatkan akun Facebook bernama 'Buy and Sell' yang dibuat oleh Asosiasi Petani Barat Daya Australia Barat (South West WA) untuk menjual jeruknya selama tiga atau empat tahun terakhir.

Konsumen yang akan membeli bisa memesan lewat social media, misalnya berapa kotak jeruk yang akan dibeli, dan Belinda Needle kemudian menetapkan tempat untuk bertemu guna menyerahkan jeruk dari ladangnya.

"Semua pembeli, hampir semuanya perempuan akan turun misalnya dari mobil mereka membawa keranjang cucian, dan memasukkan jeruk tersebut." kata Needle.

"Jeruk yang mereka beli adalah jeruk yang baru dipetik pagi harinya atau mungkin cuma dua atau tiga hari sebelumnya."

Needle mengatakan dengan menghindari supermarket, dia bisa menjual jeruk yang bentuknya kurang bagus, sehingga mengurangi produk yang terbuang sia-sia.

"Kami bisa menjual buah yang mungkin bentuknya lucu, aneh, atau yang terlalu kecil atau terlalu besar." tambah Needle.

"Supermarket maunya hanya buah yang sempurna, semua harus bentuknya sama, dan serupa, dan itu sesuatu yang tidak mungkin."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement