REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Lembaga Pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan jumlah migran tahun ini mencapai rekor baru. Jumlah orang yang menyebrang dari Mediterania ke Eropa mencapai jumlah yang mendesak dan masuk tanda peringatan.
Kamis (2/10), pernyataan tersebut menyebutkan sekitar 165 ribu orang telah menyebrang tahun ini. Sementara tahun lalu, jumlahnya hanya 60 ribu orang.
Pada umumnya migran berasal dari Afrika dan Timur Tengah. UNHCR melaporkan lebih banyak orang berpindah karena melarikan diri dari perang. Jumlah paling banyak berasal dari Suriah dan Eritrea yaitu hampir setengah dari total migran sejak 1 Juli. Selain itu, migrasi juga disebabkan taraf hidup dan krisis yang lebih banyak terjadi.
Lembaga pengungsian menambahkan tiga ribu orang migran meninggal tahun ini.Hal ini meningkatkan permintaan penyelamatan melalui jalur perairan.
"Jika Eropa gagal memfasilitasi, maka akan lebih banyak nyawa melayang," tertulis dalam pernyataan, dikutip AP.