REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dien Emmawati meminta panitia pemotongan hewan kurban bersama warga mengawasi pembuangan limbah kurban karena berpotensi menimbulkan penyakit.
"Kotoran, darah, dan sampah dari hewan kurban harus dikelola dengan baik karena berpotensi penyakit jika dibiarkan sembarangan," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dien Emmawati di Jakarta, Jumat (3/10).
Dien mengatakan bakteri yang terdapat pada limbah hewan kurban akan menimbulkan bau menyengat, penyakit kulit, hingga penyebaran bakteri yang berbahaya.
Ia meminta kepada panitia kurban bersama warga membuat lubang di tanah dengan kedalaman tertentu sebagai tempat pembuangan limbah tersebut. Lubang pembuangan limbah tersebut juga sebaiknya diberikan anti bakteri dan jauh dari pemukiman warga.
"Limbah kurban jangan dibuang sembarangan ke tempat sampah terbuka atau ke selokan tetapi harus dikubur atau dialirkan ke septic tank," katanya.
Selain itu, Dien mengimbau masyarakat untuk membeli hewan yang sudah diberikan label sehat dan sesuai syariat sehingga resiko penyakit yang ditimbulkan bisa diminimalisir. Ia juga berpesan kepada warga yang memiliki penyakit kolesterol, hipertensi, diabetes dan ginjal untuk menjaga pola makan.
"Konsumsi daging sapi atau kambing harus diimbangi sayur, buah dan karbohidratnya supaya tidak sakit setelah memakannya," ujar Dien.