REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa yang dilakukan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di depan Gedung DPRD DKI Jakarta dan Balai Kota berujung ricuh. Massa dari salah satu ormas Islam tersebut melakukan aksi anarkis dengan melempar batu dan benda-benda tajam.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Fajar Sidiq mengatakan ada hal yang janggal dalam demonstrasi kali ini. Karena setiap melakukan aksi demonstrasi FPI tidak berbuat demikian.
"Saya curiga aksi FPI kali ini bukan dari mereka. Ini sedikit lain dari biasanya. Mereka memberitahu kami bahwa ingin sekadar berunjuk rasa, kemudian kami juga akan mendengar mereka dengan baik," ujar Fajar Sidiq, Jumat (3/10).
FPI kembali melakukan aksi demonstrasi menentang pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta. Menurut mereka, Ahok tidak pantas memimpin DKI Jakarta yang mayoritas penduduknya Muslim.
Kericuhan diawali saat massa melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka melempari petugas dengan batu dan terus mendorong agar dapat masuk ke gedung tersebut.
Berhasil dihalau petugas, massa FPI kemudian bergerak menuju depan Balai Kota. Di sana, aksi ricuh kembali mereka lakukan juga tidak hanya dengan melempar batu, namun juga potongan kaca.
Aparat kepolisian kemudian terus berupaya memukul mundur pengunjuk rasa dengan gas air mata. Sebagian massa akhirnya melarikan diri,
Akibat kerusuhan polisi terpaksa mengalihkan arus lalu lintas dari arah Tugu Tani menuju Masjid Istiqlal. Tidak hanya mengakibatkan pengalihan jalan dan kemacetan, beberapa petugas kepolisian juga terluka.