Sabtu 04 Oct 2014 17:17 WIB

KMP Sesalkan Lambatnya Regenerasi di Tubuh Partai Amanat Nasional

Rusli Halim Fadli, ketua umum DPP Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia dalam acara Pelantikan DPW PARRA Indonesia Provinsi Lampung.
Foto: parra
Rusli Halim Fadli, ketua umum DPP Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia dalam acara Pelantikan DPW PARRA Indonesia Provinsi Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Sejumlah tokoh muda melontarkan kritik tajam kepada Partai Amanat Nasional (PAN).

Beberapa tokoh muda partai berlambang matahari yang tergabung dalam Kaukus Muda PAN (KMP) itu menyesalkan sikap lambat dari pengurus teras PAN sehingga Ketua MPP PAN, M Amien Rais terpaksa masuk kewilayah teknis dalam lobi-lobi d koalisi merah putih (KMP).

"Semestinya lobi-lobi teknis itu dimainkan oleh pengurus inti DPP, seperti Ketua  Umum, Sekjend, bendum, Ketua BPOK dll. kasihan Pak Amien harus turun gunung, beliau tidak muda lagi seperti tahun 1998," cetus Rusli Halim, salah satu penggagas Kaukus Muda PAN (KMP), Sabtu (4/10).

Rusli meminta harus ada kesadaran peran di DPP PAN, sehingga tak  terus-menerus menunggu isyarat dari  Amien Rais . "Pak Hatta, Mas Taufik, Bang Jon Erizal, selalu Ketum, Sekjend dan Bendum harus mengambil alih sepenuhnya proses politik yang sedang berjalan di Koalisi Merah Putij, dan saya yakin Pak Amien akan sangat bangga melihat kader kadernya tampil impresif ," tegas.  Rusli yang juga ketua umum Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA), salah satu sayap PAN  itu.

Rusli yakin, jika pengurus inti PAN ini memaksimalkan peran politiknya secara penuh, maka PAN akan sangat disegani. Dia mencontohkan, Patrice Rio Capela saja bisa menjadi tulang punggung utama di Nasdem sebagai Sekjend, padahal dulu di PAN hanya sebagai wasekjend.

Beberapa tokoh muda PAN yang tergabung di Kaukus Muda PAN (KMP) ini adalah Rodly Kaelani (Mantan Ketum PB PMII), Taufik Amrullah (Mantan Ketum PP KAMMI), Rahmat Kardi (Mantan Ketum GPI), Deliar Nur (Mantan Ketum PB PII), Rusli Halim (Mantan Ketum DPP IMM), Kuntum Khoiru Basa (Mantan Ketua Cabang HMI Ciputat).  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement