Ahad 05 Oct 2014 14:32 WIB

Rusunawa Depok Kurang Diminati Warga

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Depok yang terletak di Kelurahan Cilangkap, RT 005/04, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat, kurang diminati oleh masyarakat. Hal tersebut kurang memadainya akses transportasi dari dan menuju Rusunawa yang telah berdiri sejak delapan tahun lalu itu.

"Warga Depok lebih banyak bekerja di Jakarta, yang dibutuhkan adalah akses transportasi," kata Pengamat Perkotaan Raden Yudhono, di Depok (5/10).

Yudhono mengatakan Pemkot Depok seharusnya membangun infrakstruktur jalan yang memadai sebelum membangun Rusunawa. Ia menambahkan Rusunawa tersebut lokasinya memang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Namun hingga kini belum ada trayek angkutan umum yang menuju ke sana.

"Seharusnya ada integrasi antar dinas. Dinas pemukiman juga harus bekerjasama dengan perhubungan untuk membangun akses transportasi," ujarnya.

Dari pantauan Republika, Rusunawa tersebut terkesan kumuh. Terlihat sebagian cat dinding mengelupas, kanopi terlepas, besi pegangan anak tangga dari lantai bawah sampai atas berkarat. Rumput ilalang mengelilingi seluruh gedung.

Minimnya sosialisasi dan tidak adanya angkutan transportasi menjadi pemicu keberadaan Rusunawa yang dibangun Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tersebut menjadi kurang diminati untuk ditempati masyarakat kurang mampu.

Beberapa waktu lalu Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kania Parwanti  mengatakan rusunawa tersebut sudah ada tiga gedung. Satu gedung sudah terisi. Tinggal dua gedung yang sedang diperbaiki. Pemkot Depok masih mendata jumlah MBR di Kota Depok. Kategori MBR adalah masyarakat yang berpenghasilan dibawah Rp 4 juta.

Kania mengatakan MBR dapat menyewa Rusunawa yang sudah disediakan Pemkot tersebut. Jika Rusunawa tersebut tidak mencukupi. Pemkot Depok akan berkerja sama dengan pengembang untuk membangun Rumah Susun baru. MBR dapat membeli rumah susun tersebut.

"Beda dengan Rusunawa yang statusnya sewa, di rusun baru masyarakat dapat memilikinya," katanya.

Pemkot memilih rusun karena keterbatasan lahan pemukiman. Perumahan vertikal menjadi solusi pemkot Depok. Kania mengatakan tetap mensosialisasikan kepada warga kurang mampu untuk menempati rusunawa ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement