REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Para pengunjuk rasa pro demokrasi di Hong Kong mengumumkan akan menarik diri dari sejumlah lokasi demonstrasi. Namun, sebagian yang lain bertekad tidak beranjak dari tenggat waktu pembersihan jalanan.
Occupy Central, salah satu kelompok yang menyelenggarakan aksi unjuk rasa, mengatakan para demonstran akan meninggalkan lokasi sekunder untuk memperkuat wilayah demonstrasi utama. Mereka juga akan membuka akses untuk jalanan yang diblokir di dekat kantor pusat pemerintahan di pusat kota.
Para pengunjuk rasa di seberang pelabuhan di wilayah Mongkok yang padat akan bergabung dengan mereka yang berada di wilayah Admiralty dan juga menyerukan agar blokade jalanan di dekat perkantoran dewan kota untuk dibuka. "Para pendukung #OccupyHK di Mong Kok mengumumkan mereka akan meninggalkan (tempat itu) dan bergabung untuk melakukan pendudukan di Admiralty," demikian bunyi kicauan di akun Twitter kelompok tersebut.
"Para pengunjuk rasa #OccupyHK di luar kantor Kepala Eksekutif di Lung Wo Rd mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk melakukan penarikan setelah mempertimbangkannya secara bersama-sama," demikian bunyi pengumuman lainnya.
Namun demikian, keputusan tersebut tidak segera didukung oleh para mahasiswa demonstran, kelompok utama lainnya di balik berlangsungnya aksi unjuk rasa selama sepekan. Seorang wartawan AFP di Mongkok mengatakan para demonstran akan menarik diri namun yang lainnya akan tetap berada di lokasi tersebut.
Kepala Eksekutif Hong Kong yang sedang menghadapi tentangan, Leung Chun-yin, mengatakan ia bertekad akan membersihkan wilayah-wiayah di dekat perkantoran pemerintahan di pusat kota setelah dua hari libur massal memperpendek hari kerja pekan lalu.