Senin 06 Oct 2014 07:56 WIB

Titiek Puspa: Biarlah Elit Politik Ribut, Kita Jaga Anak-Anak

Rep: c85/ Red: Agung Sasongko
Titiek Puspa
Foto: Yogi Ardhi / Republika
Titiek Puspa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Penampilan Titiek Puspa dengan suaranya yang masih gress tersebut membuka penampilannya dalam pertunjukan yang bertajuk "Titieki Puspa dan Duta Cinta".  Eyang Titiek, sapaan akrabnya, sempat berujar bahwa penampilannya kali ini untuk memberikan hawa positif di sela-sela suasana politik yang gonjang-ganjing.

"Biarkalah di atas sana ribut. Kita di sini bersama anak-anak Duta Cinta, menjadi bukti kalau kita punya harapan baru untuk masa depan Indonesia," jelas Eyang Titiek Puspa. Dia juga menambahkan bahwa Kecintaannya terhadap seni dan budaya Indonesia tidak akan pernah pudar.

"Kita sebagai generasi yang pernah mencicipi masa kecil dengan lagu khusus anak-anak, sudah seharusnya melestarikan  kembali  lagu-lagu  seperti  itu  ke  generasi  muda  masa  kini," lanjut Titiek.  Dengan  memadukan drama dan lagu-lagu yang bersifat nasionalis serta cinta Indonesia, Titiek Puspa berharap dapat membangkitkan semangat anak-anak agar semakin mencintai dan bangga menjadi anak Indonesia.

Pertunjukan drama musikal ini, berlatar belakang “Asrama Puspa” dimana penghuni asrama tersebut datang dari anak berbagai bangsa, mulai dari anak keturunan Kamerun, China, bahkan Jerman.  Semua  yang tinggal  dalam  asrama tersebut  tidak  hanya diajarkan  pelajaran  sekolah, melainkan juga diajarkan ilmu seni vokal, seni tari dan akting.

Titiek Puspa selaku pemilik asrama menampilkan beberapa lagu yang penuh akan sejarah, cinta dan kemanusiaan. "Ini semua dipersembahkan guna untuk menyampaikan rasa prihatin kepada bangsa Indonesia dan mengajak seluruh masyarakat untuk membangkitkan semangat berbudaya Indonesia dan rasa nasionalisme yang tebal sehingga anak-anak merasa bangga menjadi anak Indonesia," ujar Titiek Puspa yang masih tampil enerjik di usianya yang senja.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement