REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ketika pertama kali didirikan, al - Azhar memiliki tiga jurusan: syariah dan hukum, studi Islam, dan Bahasa Arab
Pada tahun 1961, Presiden Gamal Abdel Nasser, membuat perubahan. Jurusan – jurusan di al – Azhar mengarah kepada ilmu – ilmu modern. Kampus ini kemudian mengajarkan kedokteran, teknik, bahasa asing.
Pada tahun itu, Al Azhar pertama kalinya menerima mahasiswi. Pertama kalinya kaum hawa belajar di kampus itu menjadi sorotan dunia. Bahkan ada dekan pertama dari wanita disana pada saat al – Azhar dipimpin Abdul Fatah al – Syaikh sekitar tahun 1990an.
Selama beberapa dekade, para siswa dari Afrika ke Asia Tenggara telah berbondong-bondong ke Al-Azhar University untuk belajar bahasa Arab dan menghadiri program non-agama lain yang ditawarkan oleh lembaga.
Al-Azhar telah mempertahankan hubungan dekat dengan negara – negara di seluruh dunia. Kebijakan pemerintahan Mesir juga tidak membatasi gerakan al – Azhar. Dari zaman ke zaman, kampus ini berkembang dan terus bertahan hingga kini.
Al Azhar menjadi mercusuar yang memancarkan sinar Islam. Dakwah Islamiyah terus dilakukan dalam berbagai bentuk. Pesan takwa dipancarkan yang menggambarkan Islam moderat.