Senin 06 Oct 2014 23:59 WIB

Buku Soal Makam Wali Berhala Direvisi, Ini Tanggapan PBNU

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Mansyur Faqih
Buku madrasah yang sebut makam wali berhala
Foto: pbnu
Buku madrasah yang sebut makam wali berhala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA -- Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) kurikulum 2013 yang menyebut makam wali sebagai berhala telah diterbitkan ulang dalam edisi revisi. 

Buku tersebut mulai didistribusikan ke seluruh MTs melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama di seluruh Indonesia.

Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Adnan Anwar menyambut baik atas buku pegangan guru untuk MTs Kelas VII edisi revisi yang diterbitkan kemenag.

Tetapi, Adnan mengingatkan kepada kemenag untuk lebih berhati-hati dalam menyusun modul buku panduan yang menyangkut isu sensitif. 

Baik terkait perbedaan pandangan di internal agama mau pun antaragama, termasuk juga antaretnis.

Sebab, lanjut Adnan, hal itu akan bisa memecah belah kerukunan umat beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan juga di dalam umat Islam sendiri. Sehingga ukhuwah Islam menjadi rusak akibat hal tersebut. 

"Jangan sampai NKRI pecah belah gara-gara buku, dan itu hanya dilakukan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab dan sengaja memiliki agenda untuk memecah belah kita (orang Indonesia),” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement