REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Kepala Pentagon, Leon Panetta, menyatakan perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bisa berlangsung beberapa dekade karena tidak tegasnya pengambilan keputusan presiden AS.
Dalam wawancara dengan USA Today, Panetta juga mengkritik Obama karena tidak segera memutuskan pemberontak Suriah moderat pada tahap awal dari konflik di Suriah.
"Saya pikir kita sedang melihat jenis perang 30-tahun. Bahkan diperpanjang sampai ancaman di Libya, Nigeria, Somalia dan Yaman,” Panetta mengatakan kepada surat kabar.
Dia menyebutkan kegagalan Obama untuk mendorong pemerintah Irak cukup keras untuk memungkinkan kekuatan sisa AS untuk tinggal di negara itu setelah pasukan mundur pada tahun 2011. Ini membuat situasi pengamanan timur tengah vakum.
Mantan menteri pertahanan juga menunjukkan penolakan Obama terhadap nasihat mantan militer dan kemudian-Menteri Luar Negeri Hillary Clinton untuk mulai mempersenjatai pemberontak Suriah melawan Presiden Bashar al-Assad.
"Saya pikir Amerika akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk tahu apakah ada atau tidak ada beberapa unsur moderat di pasukan pemberontak yang dihadapi Assad," kata Panetta.
Dan Panetta mengatakan Obama kehilangan kredibilitas ketika ia memperingatkan Assad untuk tidak menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri dan kemudian gagal.