REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinamika politik nasional dikhawatirkan sejumlah kalangan akan menciptakan ketidakpastian politik sehingga resiko doing-business di Indonesia akan meningkat di kemudian hari.
Staf khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan, Firmanzah menilai dinamika politik antara koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih masih terjadi dalam tingkat yang wajar. Eskalasi konflik di antara mereka pun masih dalam koridor konstitusi.
"Apalagi Indonesia punya pengalaman di era demokrasi mengelola konflik baik di parlemen maupun akar rumput. Ini bukti matangnya demokasi di tanah air," katanya, Selasa (7/10).
Karena itu, ia beranggapan para investor tak perlu khawatir dan cemas akan kepastian iklim politik di Indonesia. Terlebih secara fundamental ekonomi nasional masih sangat terjaga.
Hal tersebut dapat ditunjukkan oleh sejumlah indikator seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi yang tetap positif, cadangan devisa, trend positif investasi langsung, terjaganya daya beli masyarakat, defisit fiskal terus di bawah 3 persen dan porsi hutang yang tetap terjaga.
"Perlu dicermati lebih mendalam mengingat pengalaman Indonesia dalam mengelola dinamika politik baik di parlemen (DPR dan DPRD) ataupun dinamika politik di akar rumput (Pilkada) sangatlah baik," katanya.