Selasa 07 Oct 2014 17:50 WIB

Terancam Puso, Ribuan Hektare Tanaman Padi Dipanen Dini

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Panen padi. Ilustrasi
Foto: .
Panen padi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU –- Musim kemarau telah membuat petani di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu menjerit. Tanaman padi yang sudah mereka tanam terancam mengalami puso (gagal panen) akibat kekurangan air. Untuk menghindari kerugian, mereka memilih panen dini.

 

Panen dini itu seperti yang dilakukan para petani di Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Tanaman padi yang dipanen dini rata-rata baru berumur 90 hari. Padahal normalnya, tanaman padi dipanen pada umur 110 hari.

 

‘’Kalau tidak dipanen dini, tanaman padi akan mati,’’ ujar seorang petani di Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Riwad, Selasa (7/10).

 

Riwad mengatakan, hujan sudah tak pernah turun sejak Agustus lalu. Padahal, sumber pengairan di sawahnya benar-benar tergantung dari hujan. Akibat tak mendapatkan pasokan air yang cukup tersebut, tanah di persawahan menjadi mengeras dan retak-retak.

 

Riwad mengakui, panen dini membuat produksi padi menjadi menurun. Dalam kondisi normal, panen bisa menghasilkan gabah sekitar tujuh ton per hektare. Namun saat ini, gabah yang dihasilkan hanya sekitar tiga kuintal per hektare.

 

Kondisi itu dibenarkan anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Azun Mauzun.

Berdasarkan pantauannya, panen dini dilakukan petani di 11 desa di Kecamatan Krangkeng.  Yakni Desa Dukuh Jati, Srengseng, Kedungwungu, Tegalmulya, Purwajaya, Singakerta, Krangkeng, Kalianyar, Luwunggesik, Tanjakan dan Kapringan.

 

"Para petani di desa-desa itu tidak memiliki pilihan lain karena tidak bisa mendapatkan air untuk sawah mereka,’’ kata anggota dewan dari dapil dua, yang di antaranya meliputi Kecamatan Krankeng tersebut.

 

Azun pun sangat menyesalkan kondisi tersebut. Dia menilai, ada mafia pengairan yang membuat para petani tidak bsia menikmati pasokan air yang cukup. Dia menilai, pemerintah daerah semestinya bisa melakukan upaya untuk dapat menyelamatkan tanaman padi dari kekeringan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement