REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Penderita kanker serviks bisa sembuh 100 persen jika penyekit itu ditemukan dalam keadaan lesi prakanker atau stadium, kata dr Rezky Khainidar dari Yayasan Kanker Indonesia.
"Kanker serviks bisa sembuh 100 persen, jika kita peduli dengan kesehatan sejak dini," katanya ketika menjadi narasumber pada seminar kanker leher rahim di salah satu hotel di Padang Panjang, Selasa (7/10).
Dia mengatakan deteksi dini terhadap penyakit termasuk kanker serviks merupakan hal yang penting dilakukan agar terhindar dari penyakit yang mematikan itu.
Yang tidak kalah pentingnya, katanya, adalah ilmu dalam mengatasi sebuah masalah kesehatan tersebut termasuk gejala kanker serviks. "Jika ilmu tidak ada, kita sering salah tebak dan kaprah, sehingga menimbulkan penyakit yang tidak kita inginkan tersebut," katanya.
Maka dari itu, ia mengajak masyarakat Indonesia dan Padang Panjang khususnya perbanyaklah menimbah ilmu kesehatan dengan sering membaca.
Tidak itu saja, tambahnya, manusia juga harus mengetahui dan mengenali tubuh masing-masing. "Kita harus tahu jadwal menstruasi, karena pendarahan tidak hanya ditimbulkan oleh kanker serviks," katanya.
Kanker serviks, katanya, akan berdampak kepada gangguan kualitas hidup fisik, psikis, dan kesehatan seksual.
Selain itu juga berdampak pada sosial dan ekonomi, pengaruh terhadap perawatan dan pendidikan anak serta suasana keluarga.