REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Fenomena alam, yakni “Bloodmoon” atau gerhana bulan total akan kembali terjadi pada Rabu sore (8/10) di mana ketika itu, bulan akan tampak berwarna merah darah. Karenanya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Muchtar Ali mengimbau agar masyarakat Islam melakukan shalat sunnah gerhana secara berjamaah sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad Saw.
“Selain itu, umat Islam dianjurkan pula memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya,” ujarnya kepada ROL pada Selasa (7/10). Meskipun dalam pelaksanaan shalat nanti, gerhana masih tampak sebagian, shalat sunnah tetap dapat dilakukan. Waktu shalat, lanjut dia, dimulai dari fase umbra yakni pada pukul 02.54 sampai 03.21 WIB atau hanya selama 27 menit.
Berdasarkan penuturan Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin pada Selasa (7/11), gerhana bulan total terjadi dua kali sepanjang tahun 2014, yakni pada 15 April, 8 Oktober. Thomas yang juga Tim Pakar Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) menambahkan, pada 2015 gerhana diperkirakan terjadi dua kali juga, yakni pada 4 April dan 28 September 2015.
Dijelaskannya, gerhana bulan 8 Oktober 2014 dimulai dengan fase gerhana sebagian pada pukul 16.15 WIB. Lalu disusul fase gerhana total pada pukul 17.25 sampai 18.24 WIB. Setelah itu, fase gerhana akan mencapai tahap akhir pada pukul 19.34 WIB
“Hanya Indonesia Timur yang dapat mengamati peristiwa gerhana bulan total tersebut secara penuh,” katanya. Sedangkan, lanjut dia, di wilayah Indonesia Barat, gerhana bulan total akan sedang berlangsung pada saat Maghrib.