Pedagang mencari sisa-sisa ikan yang masi dapat mereka selamatkan di komplek Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (7/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Pedagang mencari sisa-sisa ikan yang masi dapat mereka selamatkan di komplek Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (7/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Pedagang mencari sisa-sisa ikan yang masi dapat mereka selamatkan di komplek Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (7/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Pedagang mencari sisa-sisa ikan yang masi dapat mereka selamatkan di komplek Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (7/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pedagang mencari sisa-sisa ikan yang masi dapat mereka selamatkan di komplek Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (7/10).
Pasca kebakaran pada Senin (6/10) siang, sebanyak 29 bangunan pengolahan ikan yang ada di blok B dan C ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam insiden ini, namun kerugian diprediksi mencapai puluhan juta rupiah.
Advertisement