Rabu 08 Oct 2014 07:38 WIB

Banten Genjot Pengembangan Perkebunan Lada

Lada
Foto: [ist]
Lada

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provisi Banten terus mengembangkan perkebunan lada karena permintaan pasar cukup tinggi.

"Kita optimistis budidaya perkebunan lada dapat mendongkrak ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Banten Suyitno di Serang, Rabu.

Ia mengatakan, selama ini produksi komoditi lada di Provinsi Banten masih relatif kecil yakni 223 ton/tahun dengan areal 827 hektare.

Saat ini, perkebunan lada yang berkembang di Kabupaten Lebak seluas 372 hektare, Kabupaten Pandeglang 228 hektare dan Kabupaten Serang 208 hektare.

Pemerintah Provinsi Banten terus meningkatkan jumlah populasi tanaman lada juga produksi untuk mendorong pendapatan ekonomi masyarakat.

"Kami selalu memberikan pembinaan terhadap kelompok-kelompok petani lada agar dapat meningkatkan produksi sehingga dapat memenuhi pasar lokal," ujarnya.

Menurut dia, selama ini kebutuhan lada di Provinsi Banten masih dipasok dari luar daerah dan diharapkan petani dapat meningkatkan produksi.

Provinsi Banten sangat berpotensi dikembangkan perkebunan lada karena didukung lahan darat begitu luas. Apalagi, harga lada di pasaran cukup tinggi hingga mencapai Rp 80-100 ribu/kg.

Kepala Bidang Perkebunan Dishutbun Lebak Imam mengatakan, perkebunan lada di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Bayah, Panggarangan, Gunungkencana, Banjarsari, Cijaku, Cihara dan Cilograng.

Saat ini, lahan perkebunan lada milik rakyat seluas 372 hektare dengan catatan tanaman belum menghasilkan 146 hektare, tanaman menghasilkan 196 hektare dan tanaman rusak 29 hekatre.

"Kami terus mendorong petani agar meningkatkan teknik budidaya perkebunan lada sehingga produksi meningkat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement