REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menyambut baik terpilihnya politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR RI periode 2014-2019, melalui pemilihan yang demokratis.
"Kami menyambut baik sekaligus berbangga dan memberikan selamat atas terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR RI Periode 2014-2019 melalui mekanisme pemilihan yang demokratis dan berwibawa," kata Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Dedi Irawan melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan selain dikenal sebagai kader PAN yang merakyat, Zulkifli Hasan juga merupakan kader Persyarikatan Muhammadiyah yang sangat pro-aktif mendukung gerak langkah dakwah Muhammadiyah.
"Pak Zulkifli Hasan juga merupakan politikus yang santun dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, sehingga keterpilihannya menjadi Ketua MPR RI di tengah kompetisi politik yang sangat panas menjadi pilihan tepat," ujar dia.
Dedi menekankan mahasiswa Muhammadiyah meyakini dengan pengalaman dan kualitas personal yang dimiliki, Zulkifli Hasan akan mampu membawa MPR RI menjadi payung besar yang mengayomi seluruh faksi yang ada di Tanah Air, terutama faksi Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.
Dia berharap di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan MPR RI dapat menjadi lembaga yang memiliki peran dan fungsi-fungsi konstitusional sebagaimana cita-cita awal berdirinya lembaga tersebut.
MPR diharapkan meninggalkan stigma sebagai lembaga yang hanya mengurus "proyek" sosialisasi, yang menjadikan MPR sebagai lembaga yang kehilangan marwah dan derajatnya.
Selain itu mahasiswa Muhammadiyah juga meminta MPR mengkaji ulang empat pilar kebangsaan yang masih menjadi perdebatan di masyarakat luas karena menjadikan Pancasila sebagai pilar negara bukan sebagai dasar bernegara.
"Ini menjadikan Pancasila mengalami degradasi nilai yang membuatnya 'turun kelas'," kata dia.
Sebelumnya Zulkifli Hasan terpilih menjadi Ketua MPR RI, sesuai susunan paket yang diajukan oleh partai Koalisi Merah Putih.
Ikuti Whatsapp Channel Republika