REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dinamika perebutan kursi kepemimpinan DPR dan MPR menggambarkan keterpurukan partai Islam. PKB dan PPP yang merupakan parpol berbasis massa Umat Islam, menunjukkan jati dirinya sebagai partai yang dinilai tidak memiliki arah perjuangan yang jelas.
Pakar Politik Universitas Indonesia, Agung Suprio, menilai parpol Islam sudah jauh berbeda dengan pendahulunya. Dulu parpol Islam seperti Masyumi bersemangat mendirikan syariat Islam. Artinya, mereka punya orientasi idealis.
Kini, orientasi parpol Islam justru meraih jabatan. “Ini menggambarkan mereka terserang hubbuddunya alias cinta dunia,” imbuh Agung saat dihubungi, Rabu (8/10).
Cak Imin misalkan, pernah mengancam akan gabung koalisi merah putih jika tidak dapat jatah pimpinan DPR atau MPR. Ancaman ini kemudian membuahkan hasil dengan masuknya mantan sekjen PKB, Imam Nachrawi menjadi kandidat Pimpinan MPR.
Tapi apalah daya, paketan yang diusung PKB dan koalisi Indonesia hebat gagal memenangkan pertarungan. Keinginan PKB dapat jatah pimpinan MPR hanyalah mimpi.
Hal sama dialami PPP. Karena terburu nafsu ingin mendapat jatah pimpinan MPR, akhirnya kekluar dari koalisi merah putih, menyeberang ke koalisi Indonesia hebat. Dan hasilnya, tidak juga mendapat jatah pimpinan MPR.