Kamis 09 Oct 2014 02:50 WIB

Kabut Asap tak Surutkan Antusias Warga Lihat Gerhana Bulan

 Narasumber Planetarium Cecep Nurhendaya memaparkan mengenai proses terjadinya Gerhana Bulan di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (8/10).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Narasumber Planetarium Cecep Nurhendaya memaparkan mengenai proses terjadinya Gerhana Bulan di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (8/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sejumlah warga Kota Pekanbaru merasa beruntung masih bisa menikmati fenomena gerhana bulan, meski kabut asap kebakaran lahan menyelimuti langit kota mempengaruhi jarak pandang.

"Masih beruntung kita masih bisa melihat gerhana bulan, padahal asap lumayan pekat sejak siang hari," kata seorang warga Pekanbaru, Coki Sulistyo, Rabu (9/10).

Ia mengatakan, sudah menunggu fenomena alam tersebut sejak pukul 17.00 WIB. Saat itu kabut asap terlihat pekat menyelimuti langit.

Tahapan gerhana bulan akhirnya baru terlihat cukup jelas sekitar pukul 19.00 WIB, ditandai dengan bulan yang berwarna merah dan hanya berlangsung sekitar 10 menit, meskipun tidak terlihat penuh. "Tapi susah juga memotretnya karena kamera jadi sulit mendapatkan fokus akibat banyak asap," kata Oki.

Seorang warga lainnya, Muhamad Ali, juga mengeluhkan hal yang sama karena asap membuat gerhana bulan tidak terlalu jelas terlihat.  "Padahal ini fenomena langka, tapi gara-gara asap kebakaran inilah jadi terganggu," ujar Ali.

Berdasarkan pernyataan resmi (BMKG), fenomena gerhana dimulai pada pukul 15.14 WIB dan berakhir pada 20.25 WIB. Sementara itu, periode totalitasnya bakal berlangsung selama satu jam, pukul 17.24-18.24 WIB.

Masing-masing daerah di Indonesia punya keberuntungan berbeda dalam menyaksikan gerhana bulan total.

Warga wilayah Indonesia Timur beruntung karena bisa menyaksikan fase gerhana secara penuh. Fase itu terdiri dari awal gerhana, gerhana bulan sebagian, totalitas, hingga kembali lagi ke gerhana sebagian dan akhir gerhana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement