REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Para ilmuwan menemukan sejumlah lukisan kuno di beberapa gua di kawasan pedesaan Maros, Sulawesi Selatan. Diperkirakan temuan itu merupakan salah satu karya seni tertua di dunia.
Sebelumnya, lukisan di gua-gua hanya ditemukan di Eropa Barat. Para peneliti menjelaskan kepada jurnal Nature, temuan di Indonesia ini bisa memberikan gambaran lebih lanjut tentang bagaimana manusia menemukan kemampuan memproduksi barang seni.
Para ilmuwan dari Australia dan Indonesia meneliti lapisan stalaktit di gua itu yang menutupi beragam lukisan tersebut. Diyakini, para seniman purba membuat lukisan itu dengan menempelkan cat dengan tangan ke dinding dan langit-langit gua. Lukisan paling tua sendiri berusia sekitar 40.000 tahun.
Dr Maxime Aubert, dari Universitas Griffith di Queensland, Australia, yang meneliti umur lukisan menerangkan, salah satu di antaranya kemungkinan lukisan sejenis paling kuno.
"Usia lukisan ini adalah 39.900 tahun, dan merupakan lukisan stensil tangan tertua di dunia. Lukisan ini adalah lukisan babi yang berumur paling tidak 35.400 tahun dan merupakan salah satu lukisan figur tertua di dunia, atau mungkin yang tertua," katanya, seperti dikutip dari BBC, Kamis, (9/10).
Ada pula lukisan gua yang berusia sekitar 27.000 tahun, dan itu berarti penduduk di sekitar melukis selama paling tidak 13.000 tahun. Selanjutnya, ada pula lukisan di beberapa gua di kawasan Bone, sekitar 100 kilometer di utara Maros.
Hanya saja semua lukisan itu tak bisa diteliti umurnya karena banyaknya stalaktit. Menurut para peneliti, usia lukisan itu kemungkinan sama dengan yang di Maros karena jenisnya mirip. Temuan karya seni di gua Indonesia ini menjadi penting, karena dianggap awal intelektual manusia.