REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia Bagus Utomo menuturkan pihaknya akan menggelar aksi damai dengan menyalakan 1.000 lilin harapan sebagai simbol peringatan Hari Kesehatan Jiwa Internasional. Aksi tersebut akan digelar di Bundaran HI Jakarta, Jumat (10/10).
"Kalau untuk rangkaian kegiatannya sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu, seperti edukasi kepada warga di beberapa rumah sakit tentang Skizofrenia atau gangguan kejiwaan," kata Bagus Utomo, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, lilin-lilin tersebut menjadi simbol harapan bagi penderita Skizofrenia bahwa mereka bisa tetap hidup normal dan terbebas dari tindakan kekerasan, seperti pemasungan.
"Temanya itu Lighting The Hope for Skizofrenia. Kita berharap mulai sekarang upaya edukasi tentang hal ini gencar dilakukan," kata dia.
Menurut dia, salah satu masalah yang sering dihadapi oleh penderita Skizofrenia di Indonesia adalah pemasungan.
"Sehingga kita berharap pada peringatan nanti tidak ada lagi pemasungan. Dan pembebasan pemasungan harus diikuti oleh upaya nyata dari pihak terkait, seperti Kemenkes, Kemensos," katanya.
Akibat pemasungan tersebut, lanjutnya, dunia internasional mencap Indonesia sebagai negara yang melanggar hak asasi manusia.
Pada peringatan nanti pihaknya juga akan mengundang tokoh agama untuk beraksi langsung dalam upaya penghapusan stigma Skizofrenia.
"Kami ingin masyarakat tahu bahwa penderita gangguan kejiwaan itu bukan karena azab, kutukan atau kurang beriman. Tapi ini penyakit dan bisa diobati," ujarnya.